Hai mates ! Salam Hangat dari London yang dingin !

13

PPI London 2014-2015 telah menuju masa akhir pengabdiannya, dan pada akhirnya kita diharapkan pada sebuah mekanisme suksesi dimana kita harus kembali memilih siapa yang akan menjadi pemimpin PPI London periode selanjutnya 2015-2016. Bagi saya setiap orang adalah pemimpin, dan karenanya ketika kita berada dalam sebuah komunitas yang membutuhkan pemimpin, maka setiap individu didalamnya berhak untuk memilih maupun dipilih, dan itu adalah pilihan. Ketika realita ini saya hadapi, di lingkungan yang kurang dari satu bulan saya kenal, tentunya menjadi cerita yang unik dan menarik. Take it or Leave it !

Pilihan itu hadir seketika , bersamaan dengan deru waktu yang terus berjalan, disela agenda kuliah yang padat juga proses adaptasi yang seakan “karbitan”. Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk RUN!, tunggu, ini bukan berarti saya merasa paling baik diantara semuanya dan “pantas” menjadi pemimpin pelajar indonesia di London. Tetapi hadirnya saya dalam kontestasi PPI London ini adalah bagian dari pemberian opsi. Ya, seorang teman pernah berkata Leadership itu sebagiannya adalah given, sebagian sisanya adalah learning. Saya tidak pernah merasa saya ditakdirkan menjadi seorang pemimpin, sehingga mengesankan menjadi pucuk pimpinan adalah sebuah keharusan. Tidak ! . Tetapi saya belajar, saya belajar dari hal dan peran yang terkecil sekalipun kemudian sampai pada amanah yang mengharuskan saya bekerja lebih keras dan tanggung jawab yang juga lebih besar. Bukan lantas saya hebat, tetapi orang-orang yang bersama saya pada saat itu memang partner-partner hebat yang pernah saya temui sehingga kita pada akhirnya menghasilkan sesuatu yang luar biasa pada tahun itu. Sekalipun banyak dari mereka , merupakan sosok baru yang saya temui waktu itu . Ya memang ketika kita sudah berada dalam organisasi dengan jiwa dan semangat yang sama semua akan terasa lebih mudah dan bermakna. Begitu pula dengan PPI – London, yang diawal saya kenal dengan kehangatannya untuk memfasilitasi mahasiswa baru bahkan seorang Ketua dan Wakilnya turun langsung menjemput kami mahasiswa baru, yang baru saja menginjakkan kakinya di London ! Terimakasih Mbak Dorothy dan Mas Farid. Dari sini saya kembali belajar, mengenai kontribusi sesuatu yang terus berdengung beberapa waktu itu. Seketika juga mengingatkan pepatah yang cukup populer the more you share , the more you get !.

111

Simpel kan? Jadi kembali lagi ke pokok tulisan, kontribusi ! inilah yang menjadi alasan saya untuk mengajukan diri, sendiri ? iya ? dan beberapa dukungan kecil berikutnya? Terimakasih Banyak !. Sangat naif rasanya, ketika saya sudah belajar arti dan peran sebuah leadership sejak saya di bangku kanak-kanak sampai pernah diberi amanah tanggung jawab yang cukup besar, lantas dihadapkan dengan sebuah realita bahwa di komunitas saya saat ini sedang membutuhkan pemimpin, kemudian saya diam ? Konyol! Karena itu pemberian opsi disini adalah tidak mutlak, publik bebas memilih siapa yang terbaik menjadi pemimpin di PPI London kedepannya, dan kejutanya adalah hanya empat orang (yang lantas dilabeli young brave student oleh Ketua PPI london 2014-2015 di sebuah status di facebooknya), kejutan ? ya ! bagi saya harusnya lebih banyak dari ini. Jumlah pelajar di London tidak sedikit, bahkan data terbaru bisa mencapai ratusan, jumlah yang cukup signifikan jika dibanding jumlah mahasiswa Indonesia lain di bagian negara lain di negeri ratu elizabeth ini. Maka dari itu penting sebenarnya untuk bisa mencari opsi sebanyak mungkin untuk pemimpin mahasiswa Indonesia di London kedepannya. Pada akhirnya, dengan apa yang saya punya, catatan record leadership yang pernah saya jalani, serta program kerja yang yang saya tawarkan maka perkenankan saya untuk memberikan opsi pemimpin bagi PPI London 2015-2016. Apapun hasilnya di akhir oktober ini, semoga akan memberikan sentuhan yang lebih baik bagi PPI London kedepanya.

Akhir kalimat Selamat memilih Londoners !

Leave a comment

Menuju Pendekatan Partisipatif yang Memberkuasakan

Sebuah pernyataan kritis mengenai kota pernah diungkapkan seorang jurnalis dan juga kritikus kota asal Amerika Serikat bernama Jane Jacobs. Bahwasanya kota memiliki kemampuan untuk menghasilkan sesuatu untuk setiap warga kotanya, hanya jika sesuatu itu dihasilkan oleh setiap warga kota itu sendiri. Pernyataan ambisius yang disampaikan lebih dari lima puluh tahun itu terang saja memberikan banyak…

Bambu dan Realitas Sustainable YangTersembunyi

Tidak terlalu lama rasanya euforia tentang green, eco, dan sustainable building – development mewabah di seantero jagat Indonesia bahkan dunia. Terlebih dengan high exposure media (arsitektur) mainstream yang lantas menjadikan green sebagai tren dalam mewujudkan hunian atau bangunan yang dianggap peduli terhadap keberlangsungan lingkungan. Tapi pernahkah kita berpikir lebih mendalam tentang apa itu green ?…

Internship Experience with Obayashi Corp, Japan

Obayashi Corporation is one of the five major Japanese construction companies. It was founded by Mr. Yoshigoro Obayashi in 1892 in Osaka, and operates not only in Japan but also overseas including Southeast Asia, Australia, Europe and United States. Recently, Obayashi Corporation has been involving in many major Japanese landmarks for example the Kyoto Station,…