menjadi muslim di negara inggris ,
Hari itu, mengakhiri waktu berlibur di tanah utara, Edinburgh, Scotlandia saya berkesempatan mengunjungi Iqra Academy, sebuah bangunan gereja yang dialih fungsikan menjadi masjid dan madrasah. Seusai solat seorang bapak tua menawarkan dengan santunnya , hy brother please join with us inside, we have a tea time ? tanpa pikir panjang kami iyakan ajakan itu. segelas ghowa /k howa / teh tarik rempah pas timur tengah tersaji di square table yang dikelilingi “kyai-kyai” tadi ,berikut dengan sepiring biskuit untuk dinikmati bersama. Begitu ramah dan hangat kami berbincang singkat tentang study dan lainnya , ya menjadi muslim di negara inggris tidak seberapa sulit. Negara ini cukup ramah terhadap muslim, baik lingkungan, orang-orangnya dan paling penting makanannya.
Bahkan di tempat saya tinggal, terdapat komunitas migran muslim yang di kesehariannya menjual makanan halal !. Di tempat saya bermukim sementara di area Kentish Town, NW54SA terdapat area pedagang muslim sepanjang jalan Queens Crescent, disana juga terdapat “masjid” yang sering digunakan untuk beribadah dan mengaji. Makanan halal di Inggris tidak sulit dicari bahkan brand ternama macam KFC atau SUBWAY terdapat cabang yang menyajikan menu halal, menarik bukan ?
Disamping itu Islamic Society intern kampus juga aktif mengadakan kegiatan keagaman, kita juga memiliki ruang solat sendiri yang dinamakan contemplation or prayer room baik di main campus atau di studio (laboratorium design The Bartlett Faculty,UCL). London sendiri mempunyai Central Mosque yang cukup megah, kendati central mosque di Edinburgh selalu membuat saya teringat saya sedang solat di kawasan Masjid Muhajirin, Malang tempat saya menimba ilmu dulu.
Jadi teringat pergaulan di kampus ketika seorang kawan dari peru bertanya tentang agama saya apa, dia memng tidak familiar, tp dia menimpali, yeah at least you have something that you believe ! hahahaa , teman-teman sejurusan jg mengerti kita tidak meminum alkohol , jadi ketika kita keluar ke pub pasti dia mencarikan menu non alcoholic
Masih kurang ? Kita masih memiliki perkumpulan Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR, http://www.kibar-uk.org/ ) , yang juga rutin mengadakan pengajian sebulan sekali di KBRI Indonesia di London. Belum lagi ditambah kegiatan-kegiatan internal Organisasi Masyarakat (ORMAS) Islam yang memiliki perwakilan cabang seperti Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) United Kingdom (Inggris) atau Muhammadiyah Inggris Raya, keduanya cukup regular mengadakan pertemuan yang mengundng warga Islam lain untuk datang. Haha yang paling menyenangkan ketika datang dipertemuan macam ini adalah koneksi baru, bertemu dengan pekerja-pekerja luar biasa, dan juga makanan Indonesia !
Anyway, ada dua pengalaman unik yang saya ingat waktu mengunjungi masjid di UK. Satu ketika bertemu dengan Imam masjid yang punya kebiasaan menjabat tangan jamaah pas menunggu waktu subuh tepat di pintu depan masjid, dia menjabat tangan saya dan menanyakan banyak hal tentang Indonesia, asumsi saya dia hanya kenal Jakarta dan maksimal Jawa. Namun beliau malah memention Sumatera, Kalimantan, Makassar, bahkan Madura ! Hahaha, I learnt a little bit about Indonesia, even I never visit it yet , it’s always great to know about a big moslem country Indonesia. Kedua ketika solat jumat di Masjid Kampus, University of Newcastle.
assalamualaikum…sorry man you are Indonesian ?
yes we are , what’s going on sir ?
i ever visited your country, it was a very warmful moslem country, when i came to every Mosque in Java in 1997 everyone shoke my hand ! i was so impressed , and i am trying to do the same thing ever after ,
but now when i met you guys, i should make a greeting to you first before offering my hand , what’s different ?
and we were smiling and feeling awkward at the same time , but what a great thing to be claimed as a warm moslem country Indonesia !
ya hidup sebagai muslim di diverse and multicultural country seperti UK memang jauh lebih beruntung daripada teman-teman di belahan bumi barat yang lain.
tapi pada akhirnya kontrol terberatnya kembali pada pribadi masing – masing.
sekian
London, 29-12-2015
Waw…amazing
LikeLike